Sabtu, 12 Mei 2012

C.I.N.T.A : Cerita Indah Namun Tiada Arti, Really ?



Bila kamu sedang putus cinta (dari sang pacar tentunya), maka dunia yang tadinya seindah dalam lukisan akan menjadi abu-abu tak berwarna. Cinta yang sebelumnya sangat diagungkan akan sekejap mata akan berubah menjadi objek cacian.
Dan bertebaranlah playboy-playboy cap kadal yang suka mengatakan cinta kepada wanita. Ia tahu wanita adalah makhluk yang senang dipuji dan diperhatikan (sepertinya tidak semua, semoga).
Tidak akan lagi aku mengenal cinta. Tidak akan lagi aku mau berhubungan dengan pria. Semua pria sama. Sama-sama tidak punya perasaan, selalu mempermainkan wanita.
Wuihh dahsyat sekali kata-katanya. Seakan-akan ada wonder woman baru yang bermunculan dan merasa tidak membutuhkan pria sama sekali. Padahal dilain pihak, masih banyak wanita yang sedang menanti pangeran impiannya hadir. Padahal sejatinya wanita membutuhkan tempat bersandar. Ya, sehebat apapun wanita secara fisik.
Jadi siapa yang patut disalahkan dengan fenomena seperti itu ?
Kemudian menyebarlah kepanjangan dari kata cinta yaitu cerita indah namun tiada arti. Hmmm, really ?
Jika cinta itu berwujud, ia pasti akan marah besar. Menjadi kambing hitam akan kebobrokan zaman. Menjadi alasan demi terciptanya musibah besar. Menjadi pembenaran untuk sebuah kemaksiatan. Saat senang ia diingat dan diagungkan. Ketika sedih, ia menjadi korban oleh pelaku yang merasa dianiaya oleh cinta.
Padahal cinta adalah indah, selalu indah. Cinta itu suci selalu suci dan hanya hadir pada saat yang suci. Penciptanya saja Maha Indah, Maha Suci. Lalu mengapa kemudian ciptaanNya menjadi tidak suci dan tidak indah hanya karena perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab ??
Kalau melihat contoh yang "gagal", bisa saja mengatakan seperti itu. Bisa saja saya, dia, kalian atau mereka adalah contoh yang gagal. Gagal yang berarti pernah merasakan cinta yang salah. Pernah menikmati gula-gula masa pacaran yang sejatinya gula-gula itu hanya semu. Tapi lebih baik gagal untuk menuju keberhasilan dibanding gagal dengan terus menerus dan merasa bahwa apa yang dijalani itu benar (meskipun sebenarnya tidak).
Cukup merasakan setitik pahitnya empedu dan berganti manisnya madu. Berarti kita memiliki lidah yang berfungsi secara normal. Namun jika empedu itu tetap terasa nikmat dilidah meskipun berkali-kali kita meludah namun tetap saja mengecapnya, Maka siapa yang perlu disalahkan ? Apakah sebuah lidah yang hanya anggota tubuh ataukah kita yang menjadi panglimanya ?
Lidah ibarat sebuah cinta. Maka bukan cinta itu yang salah tapi seseorang (entah siapa). Yang pasti jika ada cerita Romeo dan Juliet yang kisah cintanya berakhir tragis atau kisah cinta seorang cerdas yang bernama Qais kepada Laila hingga ia dijuluki Majnun (tidak waras), bukanlah cinta yang patut dipersalahkan. Sekali lagi bukan. Dan selamanya bukan.
Jika menilik keindahan cerita Rasulullah Muhammad dengan ibunda Khadijah, mungkin bisa kita jadikan tauladan. Cinta yang suci (karena Allah semata). Bukan cinta berdasarkan harta. Bukan cinta yang menyebabkan seseorang berubah dari raja menjadi budak. Bukan cinta yang melenakkan hingga melalaikan hati. Cinta yang diawali dengan niat hanya karena Allah. Dan selanjutnya menjadi ibadah-ibadah yang tiada ternilai oleh dunia. Meskipun kisahnya terkadang tertutupi oleh kisah cinta imaji mengenai putri salju, cinderella dan semacamnya yang sudah bisa merasakan "cinta" tanpa ada ikatan sebelumnya. Yakinlah itu hanya cerita fiktif dan kita hidup didunia nyata.
Dalih cinta yang begitu beragam. Cerita cinta yang bertebaran. Jika tidak benar-benar menelaah, maka akan lebih banyak pembenaran pada cinta yang salah.
Oh cinta. Kau tak berwujud namun kau adalah impian setiap insan. Karena dengan cinta semua indah (cinta tanpa nafsu). Dengan cinta semua bermakna. Dunia damai dengan cinta. Cinta mampu mengubah keterpurukan menjadi timbunan semangat. Cinta mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan.
Jangan melelahkan diri mencari cinta. Dekati saja dulu Sang Pembuat Cinta, Sang Pemilik Cinta. Biarkan Dia menghadiahkan kita cinta yang indah. InsyaAllah.

sumber : Eramuslim

Rabu, 25 April 2012

Bidadari biru



Senyum manis nan anggunmu
Membawa kedamaian saat kehadiranmu
Ciptakan nuansa kerinduan
Atas semua rona dan pesonamu

Auramu selalu berkelabat
Menebar gelora tiada henti
Hembuskan semangat abadi
Gurat gurat seorang bidadari

Jilbab biru yang menyelimuti
Pancarakan ketentraman hatimu
Enyahkan setiap keraguan
Tegas menjalani setiap langkah

Segala hampa datang
Saat bayangmu menghilang
Lenyap ditelan derunya waktu
Lengangkanmu hanya dalam kenangan

Kehilanganmu meninggalkan tanya
Atas segala rasa yang engkau titipkan
Kepada hati kepada rasa yang kau beri
Tanya hadirmu yang secepat hilangmu

Seandainya aku tahu hadirmu
Aku pun akan tahu hilangmu
Hingga  aku tahu dirimulah
Bidadari biru …
Yang mengisi kesunyian setiap hati
Yang menentramkan setiap resah
Dan peran itu hanya untukmu
Hingga tak mengharap hadirnya bidadari lain

karya Anonim

Senin, 23 April 2012

Berhentilah Mengeluh

Pantaskah Anda mengeluh? Padahal Anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah Anda berkesah? Padahal Anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan Anda membenahi sesuatunya.
Apakah Anda bermaksud menyia-nyiakan semua itu, lantas menyingkirkan beban tanggung jawab dari pundak Anda?
Jangan! Jangan biarkan semua kekuatan yang ada pada diri Anda terjungkal hanya Anda berkeluh kesah. Ayo, tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena tak tahu apa jawaban atas persoalan yang sedang Anda hadapi. Yakinlah skenario Allah lebih Indah maka nikmatilah apa yang sedang Anda hadapi dengan hati yang tegar.
Ambillah nafas dalam-dalam. tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak Anda. Lalu temukan lagi secercah sinar dibalik awan galaksi. Dan, mulailah langkah baru.
sesungguhnya ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding Anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar karena mereka tak sempat lagi mengeluh. Beban kehidupan yang  berat lebih suka mereka jalani daripada disesali. Jika demikian, apakah Anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup?

dari unknown

Sabtu, 21 April 2012

PEREMPUAN

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.

Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.

Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana.... karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

dari Anonim

Rabu, 07 Maret 2012

Ketika Bidadari Turun ke Bumi


Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah. Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini?

Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Seperti apakah bidadari bumi itu? Bisakah kita mengikuti langkahnya, apakah dia anak, adik, keponakan perempuan atau apakah ia istri dan ibu kita, atau ia hanya berupa angan yang sebenarnya bisa kita realisasikan, tapi syetan kuat menahan?

Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya?

1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah. 
2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya.
3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan ria. 
4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya.
5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah. 
6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.
7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. "Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah". (HR Muslim)


Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah dia, ibuku, kakakku dan saudaraku serta perempuan-perempuan di sekelilingku menjadi bidadari bumi. Agar kelak di syurga kami tidak canggung lagi

referensi:
Eramuslim

Jumat, 06 Januari 2012

Temukan cintamu


Bila kamu tidak mencintai jurusan dimana kamu kuliah, maka cintailah orang-orang yang kuliah disana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, perkuliaan pun jadi menggembirakan.
bila kamu tidak bisa mencintai teman-teman kuliahmu, maka cintailah suasana ruangan kuliahmu. Ini mendorong kamu untuk bergairah berangkat kuliah dan mengikuti perkuliahan dengan lebih baik lagi.
Bila kamu juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke kampusmu. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan terlihat menyenangkan juga.
Namun, bila kamu tidak menemukan kesenangan disana,maka cintai apa saja yang bisa kamu cintai dari kampusmu apakah taman, meja, candaan temanmu atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja !
bila kamu tidak menemukan apa yang bisa kamu cintai dari perkuliahanmu, maka mengapa kamu ada disana? Tidak ada alasan bagimu untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang bisa kamu cintai, lalu belajarlah disana. Hidup hanya sekali. Tidak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.

Kamis, 05 Januari 2012

Maksiat kok bangga ?


Manusia memang tidak lepas dari salah dan lupa. Opsi terbaik saat kita khilaf adalah sesegera mungkin bertobat, bersungguh-sungguh menyesali dosa kita, tidak mengulanginya lagi dan banyak beramal saleh dengan harapan agar amal saleh tersebut dapat menghapus dosa yang pernah kita perbuat.
But, the problem is, kadangkala, ada seseorang yang dengan bangganya menceritakan kelamnya masa lalu atau aib yang pernah ia lakukan.
Mungkin kita pernah mendengar seseorang bercerita–dengan santai dan cekakak-cekikik- tentang list aib-aibnya, seperti kalimat di bawah ini:
“Saya pernah mencium si A dan si B lho, bla… bla… bla”. “Gue dulu suka naen judi, gue sering menang…”
Hei… bukankah mencium dan berjudi itu dosa? Lantas kenapa mesti diceritakan dengan penuh kebanggaan? Bukankah dosa-dosa itu semestinya disimpan rapat, tak usah ada yang tahu. Jika perlu, simpan dosa-dosamu dalam brankas dan buang ke laut. Aneh bukan, bermaksiat koq bangga.
Ada aturan yang mesti kita pahami, bahwa dosa adalah hal yang memalukan jadi tak perlu ada “press conference”. Segatal apapun mulut kita ingin mengumbar dosa masa lalu, it’s enough, tidak layak kita ceritakan pada orang lain.
Banyak fakta menunjukkan si fulan melakukan dosa karena terinspirasi dosa orang lain, biasanya anak-anak kos yang gemar berbagi pengalaman. Misalnya, si A suka cerita pada si B tentang betapa serunya berpacaran, enaknya nyabu, dll dan lama-lama si B juga ingin mencoba pacaran dan nyabu, nah lho?
Tanpa kita sadari kita telah menjerumuskan orang lain ke jurang dosa gara-gara kita hiasi cerita dosa kita dengan kata-kata nan indah, sehingga bermaksiat jadi terlihat keren bin seru, naudzubillahi min dzalik.
Bila kita pernah khilaf, boleh saja kita menceritakannya. Tapi harus pada orang yang berkompeten, misal pada ustaz atau psikolog, semua dalam rangka mencari satu hal yakni solusi, sekali lagi solusi.
Jika kita telah bertobat, maka simpanlah kisah kelammu baik-baik, jika engkau ingin berbagi cerita bahwa engkau pernah salah dan agar orang lain mengambil ibroh (hikmah) dari ceritamu, maka ceritakan secara umum atau garis besarnya saja tanpa harus deti.
Misalnya, ”Saya juga pernah tergelincir, tapi Alhamdulillah Allah telah menyelamatkan saya”, that’s all. Jika ada teman yang iseng bertanya tentang masa lalumu seperti kalimat ini “Idih, gimana ceritamu sama si A mantanmu dulu, masih ingat nda?”, tak usahlah diperpanjang, cukup katakan “Itu masa lalu kawan, aku telah bertobat dan telah membuka lembaran baru”.
Cukuplah hadis dari Abu Hurairoh bahwa Rasululloh bersabda:
“Semua ummatku dimaafkan (kesalahannya) kecuali Mujahirin (orang yang memberitahukan kemaksiatannya pada orang lain). Dan sesungguhnya termasuk Al-majanah bila orang itu pada malam hari berbuat kejahatan, kemudian pada waktu paginya dia berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku berbuat demikian dan demikian' padahal malam harinya Robb-nya telah menutupi (aibnya tersebut), namun pagi hari dia sendiri yang membuka apa yang telah ditutup oleh Alloh," (HR.Bukhori 5/3254).
Bila Allah telah menutupi aib kita, maka tak perlu kita memberitahukan pada orang-orang. Bukankah malu adalah sebagian dari tanda orang beriman? So the points are; bertobatlah dahulu saat kita tahu bahwa kita berdosa, ceritakan saja kesalahan kita pada orang yang mumpuni agar kita mendapat bimbingan untuk menapaki jalan hidup yang lebih baik dan jika kita “sekedar” cerita pada orang lain tentang aib kita dan tidak akan ada manfaat bagi yang mendengarnya, tampaknya kita lebih baik diam.
Berkatalah yang baik atau diam. Jangan sampai ada yang mencontoh dosa kita hanya karena kita telah bercerita pada orang yang salah dan dengan cara yang salah pula.
Bermaksiat di masa lalu? Usai sudah, jangan berbangga atas kemaksiatan kita, apalagi jika kita telah bertaubat dan Allah telah menutupi aib kita dari orang-orang sedunia.

Entri Populer

Laman

Mengenai Saya

Foto saya
Namaku Fadhlullah Yuza yang lahir di Beureunuen 28 april 1992. Aku memiliki beberapa nama panggilan. Aku bukanlah anak pintar dan juga bukan anak yang cemerlang. Aku bukanlah lelaki sempurna karena masih banyak kesalahan. Namun, aku sangat mengharapkan ada orang yang mau menunjukkan kesalahan dan memberikan solusi agar aku bisa memperbaiki kesalahan tersebut dan aku mencintai mereka yang mau berteman denganku setelah mengetahui siapa aku sebenarnya.

Pengikut

statistik