Keikutsertaan Indonesia dalam ajang Miss Universe masih menimbulkan pro dan
kontra. Namun, ternyata untuk pertama kalinya, Indonesia akhirnya ikut dalam
ajang pemilihan ratu sejagad itu dan untuk pertama kalinya, kita melihat seorang
Muslimah Indonesia tampil di muka umum dengan menggunakan pakaian renang!
Jadilah Artika Sari Dewi, wakil Indonesia di ajang itu dijuluki 'Miss
Kontroversi'. Irena Handono, mantan biarawati, yang kini menjadi ustadzah
terkenal dengan tegas mengatakan, ajang tersebut merupakan bentuk penghinaan
terhadap martabat perempuan. Bagaimana pandangan-pandangannya tentang hal itu?
Berikut petikan wawancara dengan Ustadzah Hj. Irena Handono, yang ditemui saat
aksi massa menentang eksploitasi perempuan di gedung MPR/DPR, Selasa
(31/5).
Bagaimana ibu mencermati penyelenggaraan kontes 'ratu-ratuan'
seperti Miss Universe ini, yang juga banyak diselenggarakan di
Indonesia?
Yang dilakukan ini bukan suatu modernisasi, tapi kembali
ke belakang ke zaman jahiliah. Zaman jahiliah itu masyarakat tidak menggunakan
pemikiran atau kebijakan, tapi yang digunakan adalah standar tubuh, fisik.
Persis seperti yang dilakukan di Miss Universe kemarin. Kita lihat saja, apakah
orang cantik itu mampu membuat bangsa menjadi sejahtera? Konkritnya, ketika ada
orang sakit misalnya, apakah orang sakit itu tersembuhkan karena wajah cantik
atau karena dokter? Kalau kita bicara secara medis ini ya. Begitu juga dengan
menata suatu negara, apakah suatu negara itu akan adil makmur, dipimpin oleh
menteri-menteri yang cantik ataukah menteri- menteri yang tepat pada bidangnya.
Jadi ukuran kecantikan sekarang ini adalah ukuran jaman dulu. Ini adalah, maaf,
kalau saya anggap sebagai suatu rekayasa terselubung untuk membuat bangsa ini
mundur kembali, terutama kaum perempuannya. Mengapa yang dibidik kaum perempuan,
tuntunan agama Islam mengatakan, baik buruk perempuan adalah baik buruk negara
itu sendiri.
Alasan keikutsertaan Indonesia dalam kontes ratu sejagad
itu, katanya untuk meningkatkan citra bangsa di mata dunia dan pariwisata
Indonesia, komentar ibu?
Kita lihat dulu siapa yang ngomong,
ilmuwankah atau pebisnis. Kalau ilmuwan, maka dia akan mencari alasan keilmuwan,
tapi kalau yang bicara adalah kelompok bisnis maka orientasinya adalah market,
bagaimana agar barangnya laku. Jadi bukan untuk kepentingan negara, bukan untuk
memajukan harkat perempuan. Tidak. Tapi kepentingannya adalah mengeksploitasi
untuk kepentingan bisnisnya itu. Saya mengatakan seperti ini, kita lihat saja
sejarahnya, tahun 1952 saat itu di California pertama kalinya diadakan
kontes-kontes seperti ini. Pada waktu itu ada sebuah perusahaan pakaian ingin
memperkenalkan mode baru, bikini. Tapi ketika bikini itu dibuat, masyarakat
menganggap negatif pakaian bikini itu. Bagaimana untuk memasyarakat itu, maka
caranya adalah dengan mengadakan kontes, kontes bikini. Ternyata setelah
dikonteskan, laris bikininya. Nah, itu berkelanjutan sampai hari
ini.
Bagaimana melakukan pendekatan pada masyarakat agar menyadari
bahwa kontes ratu-ratuan seperti ini tidak sesuai dengan aqidah
Islam?
Allah berfirman bahwa yang paling mulia di sisi Allah itu
adalah orang yang bertaqwa, bukan orang cantik, bukan seperti ukuran para juri
dalam kontes- kontes semacam itu, dada diukur, pinggul diukur, bukan
itu.
Apakah perlu dikeluarkan aturan tegas yang menyatakan, bahwa
Indonesia tidak boleh mengirim perwakilan dalam kontes semacam Miss Universe
itu?
Pemerintah bersikap lunak, itu yang kita sayangkan. Padahal MUI
sudah mengeluarkan fatwanya, kalau saya tidak salah dan aturan pemerintah
tentang itu juga masih ada, belum dicabut. Keputusan pemerintah nomor 237/U/84
pasal 4 dan 6, saat itu masih zaman presiden Soeharto. Beliau melarang,
perempuan Indonesia mengikuti kontes-kontes kecantikan sejagad dan aturan ini
belum dicabut sampai sekarang. Kami tetap memperjuangkan persoalan ini, bahwa
kita menolak kontes-kontes seperti itu karena menghinakan martabat
perempuan.(ln/nov)
sumber : eramuslim.com
Selasa, 21 Mei 2013
Kamis, 09 Mei 2013
Tangisan Seorang Ibu
Tadi
setelah shalat maghrib, seorang ustazd berceramah dengan mengangkat tema “ Anak
Durhaka”. Beliau memulai ceramahnya dengan menceritakan kisah nyata yang di
alami seorang ibu di Gampong Pineung
yang datang curhat kepadanya.
Ibu
tersebut curhat kepada ustazd tadi dengan mengatakan bahwa ia sudah kehilangan
anak laki-laki berumur 25 tahun. “ Kehilangan bagaimana maksud ibu? “ Tanya ustadz.
Ibu itu menjawab dengan terisak tangis“ Sejak anak lelakinya menikahi seorang
gadis, tidak pernah lagi mengunjungi saya. Istrinya melarang suaminya
mengunjungi ibunya ini. Bahkan sa’at istrinya hamil, seperti kebiasaan orang
Aceh mengantarkan nasi( intat bu)
kerumah si istri. Maka pada hari itu saya ditemani seorang teman pergi ke rumah
menantu saya dengan membawa nasi tersebut. Sesampai dirumah tidak ada orang
yang menyambut walaupun pintu rumah terbuka. Sehingga saya langsung masuk dan
meletakkan nasi tersebut diatas meja. Kemudian kami pulang kerumah teman saya
dengan hati sedih. Setelah 2 jam kemudian, saya pulang ke rumah sendiri. Tanpa
saya duga, nasi yang saya antar tadi ke rumah si istri, diantar balik ke rumah.
Betapa sakitnya hati saya ini”
Kisah
ini memiliki kesamaan dengan kisah Alqamah. Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang taat, wara’ dan kuat beribadah. Beliau juga
kurang memperhatikan ibunya setelah ia menikah sehingga membuat hati ibunya
kecewa dan berkecil hati kepada Alqamah. Sehingga sa’at Alqamah mau sakaratul
maut ia tidak bisa membaca kalimat tauhid; LA
ILAAHA ILLALLAH. Tapi setelah beliau mendapatkan kema’afan dari
ibunda tercinta, ia dapat membaca kalimat tauhid kembali. Ia kembali dengan
tenang dan wajah berseri seri.
Itu
lah sedikit nukilan ceramah singkat mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua yang bahwa kita wajib memperhatikan ibu kita walaupun kita sudah menikah
nantinya. Ibu itu hanya seorang dan tak tergantikan dengan siapapun tapi istri
bisa kita cari lain. Kalau istri kita baik tidak akan melarang suaminya
mengunjungi ibunya sendiri. Karena setelah menikah terjadi, maka orang tua
istri adalah orang kita, begitu juga sebaliknya orang tua kita adalah orang tua
istri. Maka alangkah baiknya sebelum menikah
seorang suami-istri harus berjanji seperti demikian agar terjadi
hubungan yang harmonis diantara dua keluarga.
Sabtu, 04 Mei 2013
Ancaman Para Wanita Yang Berpakaian Tapi Telanjang
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ
أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا
النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ
رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada
dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan
sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan
ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan
semacam ini.
Lihatlah
ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya
telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun
baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Perhatikanlah
saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara
sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga
dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman
seperti ini?
An Nawawi
rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita
tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika
ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di
khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu
senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang
memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan
telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Sadarlah,
wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya!
Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….
http://rumaysho.com
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Islam sebagai agama yang hak dan diridhai Allah SWT dimuka bumi ini, tentunya mempunyai rintangan-rintangan dan tantangan-ta...
-
Tadi setelah shalat maghrib, seorang ustazd berceramah dengan mengangkat tema “ Anak Durhaka”. Beliau memulai ceramahnya dengan menceritak...
-
Language is an arbitrary system of articulated sounds made use of by a group of humans as a means of carrying on the affairs of their so...
-
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَ...
-
Hari ini, tepatnya tanggal 1 Januari 2014, saya bersama 28 teman-teman dari Dayah Nurul Awal Tungkop, Aceh Rayek melakukan rihlah ke Pa...
-
Manusia memang tidak lepas dari salah dan lupa. Opsi terbaik saat kita khilaf adalah sesegera mungkin bertobat, bersungguh-sungguh menyes...
-
Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita s...
-
Bila kamu tidak mencintai jurusan dimana kamu kuliah, maka cintailah orang-orang yang kuliah disana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan ...
-
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang Miss Universe masih menimbulkan pro dan kontra. Namun, ternyata untuk pertama kalinya, Indonesia akhirn...
-
Umat islam Indonesia kembali merayakan Idul Adha 1435 yang jatuh pada hari minggu 5 oktober 2014. Namun, sebagian yang lain lebih dulu m...
Laman
Mengenai Saya
- fadil yuza
- Namaku Fadhlullah Yuza yang lahir di Beureunuen 28 april 1992. Aku memiliki beberapa nama panggilan. Aku bukanlah anak pintar dan juga bukan anak yang cemerlang. Aku bukanlah lelaki sempurna karena masih banyak kesalahan. Namun, aku sangat mengharapkan ada orang yang mau menunjukkan kesalahan dan memberikan solusi agar aku bisa memperbaiki kesalahan tersebut dan aku mencintai mereka yang mau berteman denganku setelah mengetahui siapa aku sebenarnya.