Keikutsertaan Indonesia dalam ajang Miss Universe masih menimbulkan pro dan
kontra. Namun, ternyata untuk pertama kalinya, Indonesia akhirnya ikut dalam
ajang pemilihan ratu sejagad itu dan untuk pertama kalinya, kita melihat seorang
Muslimah Indonesia tampil di muka umum dengan menggunakan pakaian renang!
Jadilah Artika Sari Dewi, wakil Indonesia di ajang itu dijuluki 'Miss
Kontroversi'. Irena Handono, mantan biarawati, yang kini menjadi ustadzah
terkenal dengan tegas mengatakan, ajang tersebut merupakan bentuk penghinaan
terhadap martabat perempuan. Bagaimana pandangan-pandangannya tentang hal itu?
Berikut petikan wawancara dengan Ustadzah Hj. Irena Handono, yang ditemui saat
aksi massa menentang eksploitasi perempuan di gedung MPR/DPR, Selasa
(31/5).
Bagaimana ibu mencermati penyelenggaraan kontes 'ratu-ratuan'
seperti Miss Universe ini, yang juga banyak diselenggarakan di
Indonesia?
Yang dilakukan ini bukan suatu modernisasi, tapi kembali
ke belakang ke zaman jahiliah. Zaman jahiliah itu masyarakat tidak menggunakan
pemikiran atau kebijakan, tapi yang digunakan adalah standar tubuh, fisik.
Persis seperti yang dilakukan di Miss Universe kemarin. Kita lihat saja, apakah
orang cantik itu mampu membuat bangsa menjadi sejahtera? Konkritnya, ketika ada
orang sakit misalnya, apakah orang sakit itu tersembuhkan karena wajah cantik
atau karena dokter? Kalau kita bicara secara medis ini ya. Begitu juga dengan
menata suatu negara, apakah suatu negara itu akan adil makmur, dipimpin oleh
menteri-menteri yang cantik ataukah menteri- menteri yang tepat pada bidangnya.
Jadi ukuran kecantikan sekarang ini adalah ukuran jaman dulu. Ini adalah, maaf,
kalau saya anggap sebagai suatu rekayasa terselubung untuk membuat bangsa ini
mundur kembali, terutama kaum perempuannya. Mengapa yang dibidik kaum perempuan,
tuntunan agama Islam mengatakan, baik buruk perempuan adalah baik buruk negara
itu sendiri.
Alasan keikutsertaan Indonesia dalam kontes ratu sejagad
itu, katanya untuk meningkatkan citra bangsa di mata dunia dan pariwisata
Indonesia, komentar ibu?
Kita lihat dulu siapa yang ngomong,
ilmuwankah atau pebisnis. Kalau ilmuwan, maka dia akan mencari alasan keilmuwan,
tapi kalau yang bicara adalah kelompok bisnis maka orientasinya adalah market,
bagaimana agar barangnya laku. Jadi bukan untuk kepentingan negara, bukan untuk
memajukan harkat perempuan. Tidak. Tapi kepentingannya adalah mengeksploitasi
untuk kepentingan bisnisnya itu. Saya mengatakan seperti ini, kita lihat saja
sejarahnya, tahun 1952 saat itu di California pertama kalinya diadakan
kontes-kontes seperti ini. Pada waktu itu ada sebuah perusahaan pakaian ingin
memperkenalkan mode baru, bikini. Tapi ketika bikini itu dibuat, masyarakat
menganggap negatif pakaian bikini itu. Bagaimana untuk memasyarakat itu, maka
caranya adalah dengan mengadakan kontes, kontes bikini. Ternyata setelah
dikonteskan, laris bikininya. Nah, itu berkelanjutan sampai hari
ini.
Bagaimana melakukan pendekatan pada masyarakat agar menyadari
bahwa kontes ratu-ratuan seperti ini tidak sesuai dengan aqidah
Islam?
Allah berfirman bahwa yang paling mulia di sisi Allah itu
adalah orang yang bertaqwa, bukan orang cantik, bukan seperti ukuran para juri
dalam kontes- kontes semacam itu, dada diukur, pinggul diukur, bukan
itu.
Apakah perlu dikeluarkan aturan tegas yang menyatakan, bahwa
Indonesia tidak boleh mengirim perwakilan dalam kontes semacam Miss Universe
itu?
Pemerintah bersikap lunak, itu yang kita sayangkan. Padahal MUI
sudah mengeluarkan fatwanya, kalau saya tidak salah dan aturan pemerintah
tentang itu juga masih ada, belum dicabut. Keputusan pemerintah nomor 237/U/84
pasal 4 dan 6, saat itu masih zaman presiden Soeharto. Beliau melarang,
perempuan Indonesia mengikuti kontes-kontes kecantikan sejagad dan aturan ini
belum dicabut sampai sekarang. Kami tetap memperjuangkan persoalan ini, bahwa
kita menolak kontes-kontes seperti itu karena menghinakan martabat
perempuan.(ln/nov)
sumber : eramuslim.com
Selasa, 21 Mei 2013
Kamis, 09 Mei 2013
Tangisan Seorang Ibu
Tadi
setelah shalat maghrib, seorang ustazd berceramah dengan mengangkat tema “ Anak
Durhaka”. Beliau memulai ceramahnya dengan menceritakan kisah nyata yang di
alami seorang ibu di Gampong Pineung
yang datang curhat kepadanya.
Ibu
tersebut curhat kepada ustazd tadi dengan mengatakan bahwa ia sudah kehilangan
anak laki-laki berumur 25 tahun. “ Kehilangan bagaimana maksud ibu? “ Tanya ustadz.
Ibu itu menjawab dengan terisak tangis“ Sejak anak lelakinya menikahi seorang
gadis, tidak pernah lagi mengunjungi saya. Istrinya melarang suaminya
mengunjungi ibunya ini. Bahkan sa’at istrinya hamil, seperti kebiasaan orang
Aceh mengantarkan nasi( intat bu)
kerumah si istri. Maka pada hari itu saya ditemani seorang teman pergi ke rumah
menantu saya dengan membawa nasi tersebut. Sesampai dirumah tidak ada orang
yang menyambut walaupun pintu rumah terbuka. Sehingga saya langsung masuk dan
meletakkan nasi tersebut diatas meja. Kemudian kami pulang kerumah teman saya
dengan hati sedih. Setelah 2 jam kemudian, saya pulang ke rumah sendiri. Tanpa
saya duga, nasi yang saya antar tadi ke rumah si istri, diantar balik ke rumah.
Betapa sakitnya hati saya ini”
Kisah
ini memiliki kesamaan dengan kisah Alqamah. Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang taat, wara’ dan kuat beribadah. Beliau juga
kurang memperhatikan ibunya setelah ia menikah sehingga membuat hati ibunya
kecewa dan berkecil hati kepada Alqamah. Sehingga sa’at Alqamah mau sakaratul
maut ia tidak bisa membaca kalimat tauhid; LA
ILAAHA ILLALLAH. Tapi setelah beliau mendapatkan kema’afan dari
ibunda tercinta, ia dapat membaca kalimat tauhid kembali. Ia kembali dengan
tenang dan wajah berseri seri.
Itu
lah sedikit nukilan ceramah singkat mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua yang bahwa kita wajib memperhatikan ibu kita walaupun kita sudah menikah
nantinya. Ibu itu hanya seorang dan tak tergantikan dengan siapapun tapi istri
bisa kita cari lain. Kalau istri kita baik tidak akan melarang suaminya
mengunjungi ibunya sendiri. Karena setelah menikah terjadi, maka orang tua
istri adalah orang kita, begitu juga sebaliknya orang tua kita adalah orang tua
istri. Maka alangkah baiknya sebelum menikah
seorang suami-istri harus berjanji seperti demikian agar terjadi
hubungan yang harmonis diantara dua keluarga.
Sabtu, 04 Mei 2013
Ancaman Para Wanita Yang Berpakaian Tapi Telanjang
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ
أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا
النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ
رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada
dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan
sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan
ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan
semacam ini.
Lihatlah
ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya
telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun
baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Perhatikanlah
saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara
sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga
dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman
seperti ini?
An Nawawi
rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita
tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika
ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di
khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu
senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang
memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan
telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Sadarlah,
wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya!
Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….
http://rumaysho.com
Minggu, 28 April 2013
Wahai Pemuda Kembalilah kejalan yang Lurus
Assalamu’alaikum. Warahmatullohi
Wabarakatuh
Segala kebenaran dan perlindungan
hanya patut kita sembah hanya kepada Alloh Rabbul Izzati yang mana telah
memberikan kita kehidupan di dunia ini. Oleh sebab itu wahai para Pemuda
dambaan Islam cintailah Alloh saja serta kedua Orang tua kita serta janganlah
kalian mengikuti langkah-langkah Perilaku juga jalan-jalan Syaithan dan orang
Kafir yang dilaknat Alloh, maka kalau kalian mengakui bahwa kalian sebagai
muslim pelajarilah ilmu Islam ini dengan baik karena tidak ada kemuliaan selain
mempelajari Syari’at Alloh yang mulia yang terdapat dari dalam Al-Qur’an yang
mulia sebagaimana Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: ”
Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an ”. (Al-Hadist). Maka dari
itu wahai Pemuda Islam janganlah kalian berpaling dalam mencari hakikat
kebenaran yang hakiki sebab kebenaran yang hakiki dan sejati hanyalah kalian
wahai para Pemuda Islam harusnya pelajari Al-Qur’an dan menghayati makna yang
terkandung di dalamnya.
Sedangkan Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
Rahimahulloh berkata: ” Hayatilah Al-Qur’an jika anda menginginkan petunjuk,
karena ilmu itu ada di balik penghayatan Al-Qur’an. (lihat dan bacalah Buku
Indahnya Hidup bersama Al-Qur’an, Karya: Syaikh Shalih Al-Fauzan Hal. 53,
Terbitan: Pustaka Al-Sofwa, Jakarta juga Buku Kedudukan Sunnah Rasulullah
Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam dalam Islam, Karya: Syaikh Nasiruddin Al-Albani,
Terbitan: Kanzul ’Ilmi, Bandung serta Buku bagus Terbitan: Darul Falah, Jakarta
tentang, Pelaksanaan WASIAT berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, Karya: Syaikh
Shalih bin Abdurrahman Al-Athram). Oleh karena itu wahai pemuda dambaan Islam
pelajarilah dan perdalamlah Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasul-Nya Muhammad Ibnu
Abdillah Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam karena Alloh telah memberikan kepada
kita melalui Rasul-Nya Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam yang mulia dengan
Al-Qur’an dan As-Sunnahnya yang dijamin akan kebenaran didalamnya. Ingatlah
akan sabda Nabi Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: “Menuntut ilmu
agama ini adalah wajib atas setiap Muslim (pria maupun wanita).” (HR. Ibnu
Majah & Baihaqi). Jadi wahai para Ayah dan Ibu janganlah engkau tidak
membolehkan anak kalian kesekolah/madrasah serta universitas yang Islami maka
kami himbau kepada para orang tua agar didiklah anak-anak kalian untuk
perdalami ilmu agama islam ini dengan baik melalui lembaga tersebut dan melalui
para Ulama yang konsisten terhadap Islam juga bacaan buku Islam yang bermutu
yang berlandaskan kepada pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah itulah pedoman
kita.
Dan ingatlah wahai para Orang tua
jadikanlah anak-anak kalian sejarah yang membela agamanya dan melindungi
agamanya dari berbagai fitnah dan budaya Syaithan dan orang Kafir yang
dilaknat. Maka jadikanlah anak-anak kalian sebagai pengantar kalian keSyurga agar
terhindar dari api neraka yang panas. (Lihatlah dan pelajarilah Buku Jagalah
dirimu dan keluargamu dari Api Neraka, Karya: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu,
Terbitan: Cahaya Tauhid Press, serta Buku Anak Muda nyalakan semangatmu!,
Karya: Syaikh DR. Raghib As-Sirjani, Terbitan: Samudera).
Maka oleh karena itu marilah kita
pelajari islam ini dengan sungguh-sungguh janganlah kalian berkiblat kepada
Syaithan dan Orang Kafir serta Negara Kafir karena Alloh sangat murka apabila
kita berpaling terhadap-Nya. Dan inilah sebagian contoh penyimpangan yang
dilakukan oleh para Pemuda-pemudi:
1). Berkhayal/Zina Hati.
Ingatan yang terus menerus, rasa
rindu, dsb: menyebabkan pikiran dan perasaan disibukkan dengan urusan pacar
(duniawi) akibatnya lupa untuk berdzikir pada Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta
alam Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Telah tertulis atas
anak Adan nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak dapat
tidak. Zina dua mata adalah melihat, zina dua tangan adalah menyentuh, zina dua
kaki adalah berjalan, zinanya hati adalah menginginkan dan berangan-angan dan
kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakan “. (HR. Muslim dari Abu
Hurairah dengan Sanad Shahih).
2). Memandang dengan bersyahwat.
“ Hai Ali, janganlah sampai pandangan
yang pertama di ikuti pandangan lagi. Sesungguhnya buatmu pertama, bukan yang
kedua, dan dosa atas yang kedua “. (HR. Abu dawud dengan Sanad Hasan Shahih).
Islam menyuruh umatnya untuk menundukkan pandangan (godhul Bashor), karena
berawal dari pandangan itulah biasanya ketertarikan muncul. Lihat QS. An-Nuur:
30-31.
3). Pembicaraan yang
manja/dibuat-buat untuk merayu.
Firman Alloh Azza wa Jalla: “ Jangan
kalian rendahkan (merdukan) dalam berbicara, sebab akan tergoda orang-orang
yang didalam hatinya ada penyakit dan ucapkanlah kata-kata yang baik (biasa) “.
(QS. Al-Ahzab: 32). Kalaupun kesannya diam, tapi mengatur gerakan anggota
tubuh, sehingga membuat orang terpesona juga dilarang, yaitu dalam QS. An-Nuur:
30-31 yang artinya: “ Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
pandangannya yang demikian itu ialah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh
Azza wa Jalla Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (30) “. “ Janganlah
hentakan kaki-kaki mereka (dengan maksud) agar supaya diketahui apa-apa yang
tersembunyi dari perhiasan mereka (31) ”.
4). Bersentuhan
Menyentuh lawan jenis dengan sengaja
dalam keadaan tidak darurat hukumnya haram. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa
Sallam bersabda: “ Sungguh, kepala salah seorang diantara kamu ditikam dengan
jarum besi lebih baginya daripada ia menyentuh seorang perempuan yang tidak
halal baginya “. (HR. Tirmidzi dan Baihaqi dengan Sanad Hasan Shahih).
5). Memakai Parfum/Wangi-wangian.
Hukumnya haram kecuali kepada Suami dan Mahramnya.
Parfum merupakan sarana yang paling
halus dalam menyebarkan maksiat. Bentuk tubuh atau kecantikan bisa
disembunyikan namun dengan berparfum semerbak orang yang disekatnya dapat
merasakan dan berkhayal jauh. Maka Syari’at Islam melarang penggunaan parfum
yang tidak pada tempatnya. Di ambil dari Fatwa Al-Imam Al-Allamah Syaikhuna
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahulloh. Rasululloh Muhammad ibnu
Abdillah Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Siapapun wanita yang memakai
parfum/wangi-wangian melewati sekumpulan laki-laki maka wanita itu adalah
wanita yang sudah berzina (tuna susila/PSK). (HR. An-Nasa’i, Abu dawud,
Tirmidzi dengan Sanad Jayyid).
6). Khalwat
Khalwat ialah menyendiri atau
bersepi-sepi dengan lawan yang bukan mahram. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa
Sallam bersabda: “ Janganlah seorang laki-laki dan seorang perempuan
bersepi-sepi, sebab Syaithan Laknatulloh’ Alaik menemaninya “. Dan janganlah
seorang diantra kami bersepi-sepi dengan seorang perempuan kecuali dengan disertai
mahramnya “. (HR. Muthafaqun’ Alaih yakni Imam Bukhari & Imam Muslim dengan
Sanad Shahih).
7). Ikhtilat (Campur baur antara
Pria (Ikhwan) dan Wanita (Akhwat)).
Fatwa Al-Lajnah Ad-Da’imah, Kerajaan
Saudi Arabia (KSA) dan Fatwa Al-Imam Al-Allamah Syaikhuna Muhammad bin Shalih
Al-‘Utsaimin Rahimahulloh berpendapat bahwa Ikhtilat yaitu bercampur baurnya
laki-laki dan perempuan dalam satu tempat yang memungkinkan saling satu sama
lainnya. Serta menurut Ulama Salaf orang yang belum menikah dianjurkan (wajib)
untuk bershaum (puasa) kalau melanggar dari norma-norma ajaran agama Islam maka
haruslah didera 100 kali lalu diarak serta ditonton keliling kota/desa serta
dilempar oleh batu hingga meninggal.
8). Memperlihatkan Aurat.
Wanita diawajibkan menutup auratnya
sesuai dengan QS. An-Nuur: 30-31 yang artinya: “ Dan hendaklah menutupkan kain
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka…”.
9). Berhias/Tabaruj
Menurut Al-Allamah Syaikh
Zamakhsyari Rahimahulloh, Tabaruj ialah memperlihatkan sesuatu yang seharusnya
disembunyikan. Bisa berupa gerakan, cara bicara, berdandan, dll. Firman Alloh
Azza wa Jalla: “…Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang jahiliah dulu…”. (QS. Al-Adzhab: 33)
10). Homo Seks/Liwath.
Firman Alloh Azza wa Jalla: “ Dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka,
maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tercela. Barangsiapa mencari di balik
itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas “. (QS. Al-Mu’minun:
5-7).
11). Onani/Istimta’
Yaitu mencapai kepuasan seksual
dengan menggunakan tangan. Jadi ini termasuk zina tangan. Supaya tidak
melakukan Rasululloh mengingatkan dengan sebuah hadist yang artinya: “ Wahai
sekalian pemuda, barangsiapa yang sudah mempunyai bekal untuk kawin maka
kawinlah sebab itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan dan
barangsiapa yang belum mampu maka berpuasalah itu sebagai pelindung baginya “.
(HR. Imam Bukhari & Imam Muslim).
12). Zina/hubungan Seks.
Puncak petaka dari pacaran ialah
adanya hubungan seks diluar nikah. Islam sejak dini telah melarangnya, bahkan
untuk mendekatinya saja sudah dilarang. Alloh berfirman: “ Dan janganlah kamu
mendekati zina, sesungguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang buruk “. (QS. Al-Isra’: 32). Hukuman bagi sang pezina dalam
Al-Qur’an sangat berat, yaitu didera seratus kali bagi yang belum menikah atau
di rajam sampai mati bagi yang sudah menikah.
13). Para Pemuda-pemudi tidak
membiasakan dirinya memberi hormat secara Islami dengan mengucapkan
Assalamu’alaikum Wr. Wb tetapi mereka mengantinya dengan kata-kata: Selamat
Pagi, Selamat Sore, Selamat datang dan selainnya dari kalimat-kalimat yang
biasa digunakan oleh golongan di luar Islam yang ditiru oleh kaum muslimin;
sehingga merekaa tidak mendapatkan tiga puluh kebaikan dari salam yang syar’i
sebagaiman dalam hadist yang benar (shahih).
14). Para Pemuda-pemudi jika
menelpon seseorang muslim maka akan segera mendapat jawaban dengan perkataan ”
hallo ”, berasal dari bahasa Inggris yang artinya ” saya terima ”, ada dua
kesalahan dalm kalimat ini, kesalahan pertama meniru orang kafir, dan kedua
meninggalkan salam yang syar’i.
15). Para Pemuda-pemudi jika
berpisah mengatakan bye…bye (atau da…da…, bahasa Belanda) yang semua itu dari bahasa
asing, dan menanamkan pada dirinya, agar cinta dan terbiasa meniru orang kafir,
padahal seharusnya Pemuda mengucapkan lafadz penghormatan yang ada dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah yaitu dengan mengucapkan Assalamu’alaikum bukan bahasa
asing tersebut.
16). Para Pemuda-pemudi berjabat
tangan dengan bukan sesamanya, yakni pria dengan pria dan wanita dengan wanita
sehingga terbiasa dengan adat istiadat orang-orang kafir yang diharamkan oleh
Islam, sebab Rasululloh bersabda: ” Sesungguhnya saya tidak pernah berjabatan
tangan dengan para wanita ”. (Hadist Shahih Riwayat Tirmidzi). Dan juga sabda
Rasululloh kembali: ” Sesungguhnya kepala seorang laki-laki ditusuk dengan
jarum besi adalah lebih baik dari pada memegang perempuan yaang tidak halal
baginya ”. (Hadist Shahih Riwayat Tabrani).
17). Para Pemuda-pemudi lebih cinta
kepada nama-nama yang tidak Islami seperti kalau Pria: Andri, Gunawan, Johan,
dll serta Wanitanya: Susan, Diah, Susi, dll tetapi tidak mau menganti dan
memakai nama yang Islami seperti kalau Pria: Ahmad, Hasan, Abdurrahman, Umar,
dll sedangkan Wanitanya: Hasanah, Sumaiyah, Khadijah, Aisyah, Halimah, dll,
Rasululloh bersabda: ” Sebaik-baiknya nama kalian adalah Abdullah, Abdurrahman,
dan Al-Harist ”. (Hadist Shahih Riwayat Tabrani, lihat Shahih Jami’ 2369). Maka
seharusnya kita harus bangga menggunakan nama yang Islami bukan yang tidak
Islami.
18). Para Pemuda-pemudi sekarang
gampang terayu dalam bujukkan Syaithan untuk memakai Obat-obatan terlarang
apalagi Minuman Keras. Bukankah apa-apa yang meracuni tubuh kita itu dosa dan
termasuk perbuatan Haram begitupula dengan Merokok yang sangat merusak tubuh
kita lihatlah dan bacalah Buku mengenai Rokok Karya: Syaikh Abu Muhammad bin
Ismail ar-Ramiih dengan Judul Rokok Haramkah Hukumnya?, Terbitan: Gema Insani
Press, Jakarta.
19). Para Pemuda-pemudi lebih cinta
kepada Produk pakaian Kafir daripada produk Islami dengan memakai Gamis, Jubah
atau baju koko dan sarung sedangkan untuk pemudinya diwajibkan untuk mengenakan
Jilbab yang Syar’i dan pakaian yang syar’i lagi longgar yang tidak terlihat
tubuhnya dan memakai Cadar lebih baik dibandingkan tidak memakai, dan janganlah
takut kita dibilang Ninja jika memakai Cadar dan perkataan yang keji tetapi
takutlah dengan hukum Alloh dan Rasul-Nya untuk lebih jelas tentang
penyimpangan terhadap Wanita lihatlah Buku Penyimpangan Kaum Wanita, Karya:
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin, Terbitan: Darul Haq dan Buku Hijab
Pakaian Penutup Aurat Istri Nabi, Karya: Wan Muhammad bin Muhammad Ali,
Terbitan: Citra Risalah juga Buku Ketika Kehormatan dicampakkan, Karya: Syaikh
Faishal bin Sa’id Az-Zahrani, Terbitan: Pustaka At-Tibyan.
20) Para Pemuda-pemudi
merayakan/mengadakan dan mengikuti Hari Valentine’s Day yang nyatanya hari
tersebut adalah hari peringatan untuk mengenang Pendeta Staint Valentine lebih
jelas Bacalah Buku Ada apa dengan Valentine’s Day, Disusun oleh: Tim Pustaka
Al-Sofwa, Terbitan, Pustaka Al-Sofwa, Jakarta juga Buku Nasihat Kepada kaum
Muslimin, Karya: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin, Terbitan: Dar
El-Hujjah
21) Para Pemuda-pemudi mereka
merayakan/mengadakan dan mengikuti Perayaan Hari Ulang Tahun dan Hari
pergantian Tahun (Happy New Year/Selamat Tahun Baru) padahal Rasululloh dan
para Shahabatnya tidak pernah melakukannya karena tidak pernah dicontohkan, dan
Rasululloh bersabda: ” Barangsiapa yang mengadakan suatu amalan yang tidak ada
contohnya dariku maka amalanya tertolak ”.(Hadist Shahih Riwayat Muttafaq’
Alaih) Serta perbuatan tersebut adalah hukumnya Haram termasuk perbuatan Bid’ah
yakni tidak ada contoh dari Rasululloh dan Shahabatnya tapi mereka mengadakan,
serta masih banyak lagi sederet penyimpangan yang dilakukan oleh para
Pemuda-pemudi Islam. Wallohu’ Ta’ala A’lam.
Nah, wahai para Pemuda-pemudi itulah
beberapa contoh kesalahan yang anda lakukan serta masih banyak lagi
penyimpangan yang anda lakukan. Juga kami menghimbau marilah kalian mencari
kawan atau sahabat yang selalu mengingatkan akan kebenaran. Dan suatu hari
Rosululloh kedatangan seseorang yang menanyakan tentang sahabat yang Shahih
(baik). Beliau Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam menjawab: “ Sebaik-baik dia antara
kamu ialah dia yang mengingatkan kamu kepada Alloh Azza wa Jalla, ucapannya
menambah ilmumu dan perbuatannya mendorongmu beramal untuk Akhirat “. (HR.
Al-Hakim, Tirmidzi dari Ibnu Amru bin Ash). Pertanyaan serupa, pernah diajukan
oleh Nabiyulloh Isa Alaihi’ Sallam: “ Wahai Rosululloh Isa Alaihi’ Sallam:
Siapa yang dapat dijadikan teman duduk? “ Jawab Isa Alaihi’ Sallam: “ Dia yang
ucapannya menambah ilmu, dan menasihatimu, serta dapat mengingatkan kamu kepada
Alloh Tabarokta wa Ta’ala dan amalannya dapat mendorongmu beramal untuk Akhirat
“.
Memilih sahabat, merupakan pekerjaan
yang gampang-gampang susah. Gampang, bila peruntukannya pada hal yang
melalaikan, bersift gebyar, hura-hura dan kecenderungan pada jalan kefasikan.
Namun akan terasa sulit, bila memilih mereka yang dapat menuntun kepada jalan
kebenaran dan keimanan. Sampai-sampai secara khusus Rasululloh Shallallahu’
Alaihi Wa Sallam mengingatkan: “ Kepribadian seseorang seiring dengan karakter
kawan akrabnya. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih kawan (Sahabat)
“. (HR. Ahmad).
Serta dalam hadistnya yang lain,
Nabi Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam secara tegas menyatakan: “ Persahabatan yang
baik merupakan sebagian dari Iman “. (HR. Al-Hakim, Ad-Dailami dari Aisyah’).
Bentuk persahabatan yang baik tidak bercirikan llai, gebyar, hura-hura dan
mengantar kepada jalan kefasikan dan kemungkaran, itulah yang disebut sebagai “
Persahabatan yang baik “.
Yakni persahabatan yang akan
mempersubur tumbuhnya iman dan mengantarkan kita selamat di dunia hingga
kampung akhirat. Insya Alloh Ta’ala. bijaklah memilih sahabat dengan mengambil
mereka yang berkriteria antara lain sebagai berikut:
Memilih sahabat yang berakal dan
bertakwa juga beriman serta berTauhidnya benar.
Cari yang memiliki Aqidah & Akhlak baik dan rajin beribadah dengan benar.
Mencari sahabat yang menyukai kebenaran dan keadilan.
Menjauhi orang yang selalu berbuat kefasikan dan kemungkaran serta kedzholiman.
Jauhi yang cinta kepada dunia.
Hindari yang suka berbuat dosa, maksiat dan kedustaan.
Jauhi mereka yang berbuat buruk.
Karena ditegaskan oleh Nabi Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam: “ Menyendiri lebih
baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan bergaul dengan orang shaleh lebih
baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang bermanfaat lebih baik
daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbincang (ngobrol)
yang buruk “. (HR. Al-Hakim).
Ali Radhiyallohu’ anhu Wajhah
Berpesan: “ Saudaramu yang sebenarnya adalah yang bersamamu, yang sanggup
berkorban demi kebahagiaanmu, kalau ada sesuatu yang menimpamu ia sanggup
meninggalkan siapapun untuk bersamamu “.
Semoga saja kalian paham akan isi
Risalah yang mulia ini walaupun isinya sangat tidak berbobot tapi semoga saja
banyak faedah ilmu agama yang sangat banyak. Untuk lebih yakin akan kebenaran
Islam yang mulia marilah kita bersama-sama mencari kemulian dalam meniti
Shirothol Mustaqiem (Jalan yang Lurus) dengan mempelajari Islam yang mulia melalui
Ulama yang terpercaya otoritas ilmu agamanya yang dijamin oleh Alloh. Beberapa
Untaian Nasehat berharga, “Barangsiapa yang Alloh kehendaki kebaikannya,
niscaya Alloh jadikan dia paham terhadap agama-Nya.” (HR. Bukhari). “Jika
seorang anak Adam wafat maka terputus amalannya kecuali tiga perkara: “shodaqoh
jariyah (mengalir pahalanya), ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang
mendo’akan orang tuanya.” (HR. Muslim). “Alloh mengangkat derajat orang-orang
beriman dari kalian dan orang-orang yang berilmu tentang agama ini dengan
beberapa derajat”. (QS. Al Mujadalah:11).
Wallohu’ Ta’ala A’lam, Sekian,
Semoga tulisan ini bermanfaat. Wa’akhiru Dakwathuna. Subhanakallohumma’
Wabihamdikaa’ Ashadu’alaa ‘illaa Anta Astaqfiruka Wa’athubuhu ‘Ilaika. Nun Wal
Qolami Wamaa’ Yasthurun, Walhamdulillahirobbil Alamien. Wallohu’ Ta’ala A’lam
bish Showab.
Dan segala puji bagi Alloh Robb
semesta alam dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad Ibnu Abdillah
Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dan keluarganya dan para shahabatnya serta
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat.
Semoga Alloh selalu merahmati kita
dengan ilmu yang hakiki, Amien…!. Pesan Kami: Ingat 5 sebelum 5 yakni: “
Kehidupanmu sebelum datang matimu, Kesehatanmu sebelum datang sakitmu, Waktu
luangmu sebelum datang kesibukanmu, Masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
Kekayaanmu sebelum datang kemiskinanmu “. (HR. Muslim).
Maraji (Catetan Kaki) dan Patut
untuk dipelajari Umat Islam:
Al-Qur’an dan Terjemahan dari DEPAG
RI.
Buku Intisari Ajaran Islam, Karya: Syaikh Thaha Muhammad, Terbitan: Irsyad Baitus Salam (IBS).
Buku Awas Ada Setan, Karya: Syaikh Wahid Abdussalam Bali, Terbitan: Media Hidayah.
Buku Fatwa-fatwa tentang memandang, berkhalwat dan berbaurnya pria dan wanita, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, dkk, Terbitan: Pustaka At-Tibyan.
Buku Menjadi Mutiara Terindah, Karya: Syaikh Abdullah bin Jarullah al-Jarullah, Terbitan: Pustaka Arafah.
Tafsir Ibnu Katsir, Oleh: Al-Imam Ibnul Katsir.
Pacaran Dalam Kaca Mata Islam, Oleh: Abd. Al-Mukaffi, Terbitan: Media Dakwah
Kudung Gaul, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid Prees.
Remaja & Cinta, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid Prees, dll.
Buku Intisari Ajaran Islam, Karya: Syaikh Thaha Muhammad, Terbitan: Irsyad Baitus Salam (IBS).
Buku Awas Ada Setan, Karya: Syaikh Wahid Abdussalam Bali, Terbitan: Media Hidayah.
Buku Fatwa-fatwa tentang memandang, berkhalwat dan berbaurnya pria dan wanita, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, dkk, Terbitan: Pustaka At-Tibyan.
Buku Menjadi Mutiara Terindah, Karya: Syaikh Abdullah bin Jarullah al-Jarullah, Terbitan: Pustaka Arafah.
Tafsir Ibnu Katsir, Oleh: Al-Imam Ibnul Katsir.
Pacaran Dalam Kaca Mata Islam, Oleh: Abd. Al-Mukaffi, Terbitan: Media Dakwah
Kudung Gaul, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid Prees.
Remaja & Cinta, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid Prees, dll.
Kamis, 18 April 2013
Taboo
Taboo
is a social or religious custom prohibiting or forbidding discussion of a
particular practice or forbidding association with a particular person, place, or
thing (oxford dictionaries). A taboo
is a strong social
prohibition
relating
to any area of human activity or social
custom that is sacred
and forbidden based on moral judgment, religious
beliefs and scientific consensus. Breaking the taboo is usually considered
abhorrent by society.
When an activity or custom is taboo, it is forbidden and interdictions are
implemented concerning it, such as the ground set apart as a sanctuary
for criminals.
Some taboo activities or customs are prohibited under law
and transgressions may lead to severe penalties.
On the other hand taboos result in embarrassment,
shame,
and rudeness.
Taboos often extend to cover discussion of taboo topics. This can result in disagreeable
or offensive. Marvin Harris,
a leading figure in cultural materialism,
endeavored to explain taboos as a consequence of the ecologic
and economic
conditions of their societies. Taboos challenge one's free speech and
individual rights to express a subject or issue in need to be addressed for the
benefit, not to damage, any given society. So, in this paper, we will discuss
about some taboos in several countries.
In
Indonesia, be offended if Indonesians ask question about your private life. you
should not be offended if Indonesians inquire about your religion, your marital
status or number of children. These are common questions Indonesians ask each
other, too. These topics usually occur during talking. These questions are the
opening conversation to get closer and more familiar to the persons they speak
with. Kiss in greeting in front of public is also taboo in Indonesia. It is not
common in Indonesia to greet each other with a kiss. It is only applicable in
their immediate family. It is acceptable to give small kiss your spouse if
there are other people. However, kissing your spouse or your fiancé
passionately in the presence of others is considered taboo. Kissing your
friends is not common in Indonesian's culture. You must be aware of your touch.
Giving a hug to or putting your arm around your friend of different gender is
uncommon in Indonesian culture. Give, receive, and eat with the left hand. To
give, receive, and eat with the left hand is unacceptable and considered
impolite. The left hand is toilet hand. They usually use their left hand to
cleanse up after urinating or defecating. That is why they consider the left
hand dirty.
In
North America, it is taboo to ask someone their age, particularly a woman, as
the culture values youth and also you should not ask someone what their weight
is. You can comment on someone losing weight (this would be considered a
compliment), but you should not comment on someone gaining weight. Another area
which is considered private and should not be asked about is salary. You can
ask what someone’s job is and what their job title is, but it is considered
impolite to ask how much they are paid. Another taboo is asking them about
their love life. When you get to be close friends with someone, you should also
avoid asking them about their ‘love life’ because it is considered privacy that
should not be known by others people.
The continent of
Africa presents an enormous variety of food taboos. In many parts fresh milk is
avoided by adults, although for the Masai, Fulbe, Nuba and other East African
groups this commodity is thought to represent a particularly wholesome food for
young men and warriors. Observations on food taboos of the inhabitants of
mid-west Nigeria were chosen as they represent a particularly good example of a
people, in which food taboos appear to have been imposed on society mainly to
serve the interests of the 'strongest' section, i.e., the reification of social
hegemonies of the society. In the mid-west state
of Nigeria, meat and eggs are not usually given to children, because parents
believe it will make the children steal. Gizzards and thighs of ducks are eaten
by the elderly; children can only have the lower legs or sometimes the head.
Frequently coconut milk and liver is taboo for children, because it is believed
that "the milk renders them unintelligent, whereas the liver causes
abscesses in their lungs".
In
Japan, The taboo of wearing shoes indoor is a strong one, and should not be
broke. Attempting to step into someone's home will get you yelled at by
everyone around. You should remove your shoes and place them with the rest.
Walking and Eating or drinking is a big taboo, but won't get you yelled at. You
will get many stares and frowns, and will be avoided, however. Eating or
drinking while walking is considered rude. The next is touching things in a
person’s house. When visiting someone’s house, you should not touch anything
such as pictures, tables, and anything. That is considered rude. You should ask
permission first. This also applies for the bathroom. You do not simply use
someone’s bathroom. It is considered a personal and private location. Another
one is you should keep your voice down in public, hence the train is very
quiet. If you are speaking English in a loud voice, Japanese people feel
uncomfortable. You can text on the train, but not converse. Only rude older
people talk on their phones in the train because they don't know how to text because
everyone glares at them.
In
Italy, you should not say ciao to
everyone. You’ll hear ciao being said
all over Italy. It’s an incredibly common greeting throughout the country. But
if you pay closer attention, you’ll see that it’s almost always used among
people who know each other or are in the same peer group. Among foreigners, or
when addressing your teachers and professors, you should use other more formal
greetings. Of course, you won’t be deemed as rude but people will think you are
overly informal if you simply say "ciao" to a shopkeeper.
We
can see that taboos specify what is or is not permissible (De Capua and
Wintergerst, 2004). When we go abroad, we must able to adapt with rules that applied
in various countries. If we cannot do that we will get difficulties in daily
life. People will consider us rude, for example, asking them about their
privacy. Sometime we will be avoided and yelled by them. Thus, we should
tolerant their culture in order to facilitate us to cooperate and communicate
with them.
References
De
Capua, Andrea and Wintergerst, Ann C. 2004. Cross Culture Understanding in the
Language Classroom. USA: The University of Michigan Press.
Oxford
Dictionary.
http://www.kwintessential.co.uk/cultural-services/articles/intercultural-indonesia.html
http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20091030132843AAsYFwx
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2711054/
http://www.thewomaninchina.com/cq-attitudes-taboos-in-west.html
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Islam sebagai agama yang hak dan diridhai Allah SWT dimuka bumi ini, tentunya mempunyai rintangan-rintangan dan tantangan-ta...
-
Tadi setelah shalat maghrib, seorang ustazd berceramah dengan mengangkat tema “ Anak Durhaka”. Beliau memulai ceramahnya dengan menceritak...
-
Language is an arbitrary system of articulated sounds made use of by a group of humans as a means of carrying on the affairs of their so...
-
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَ...
-
Hari ini, tepatnya tanggal 1 Januari 2014, saya bersama 28 teman-teman dari Dayah Nurul Awal Tungkop, Aceh Rayek melakukan rihlah ke Pa...
-
Manusia memang tidak lepas dari salah dan lupa. Opsi terbaik saat kita khilaf adalah sesegera mungkin bertobat, bersungguh-sungguh menyes...
-
Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita s...
-
Bila kamu tidak mencintai jurusan dimana kamu kuliah, maka cintailah orang-orang yang kuliah disana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan ...
-
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang Miss Universe masih menimbulkan pro dan kontra. Namun, ternyata untuk pertama kalinya, Indonesia akhirn...
-
Umat islam Indonesia kembali merayakan Idul Adha 1435 yang jatuh pada hari minggu 5 oktober 2014. Namun, sebagian yang lain lebih dulu m...
Laman
Mengenai Saya
- fadil yuza
- Namaku Fadhlullah Yuza yang lahir di Beureunuen 28 april 1992. Aku memiliki beberapa nama panggilan. Aku bukanlah anak pintar dan juga bukan anak yang cemerlang. Aku bukanlah lelaki sempurna karena masih banyak kesalahan. Namun, aku sangat mengharapkan ada orang yang mau menunjukkan kesalahan dan memberikan solusi agar aku bisa memperbaiki kesalahan tersebut dan aku mencintai mereka yang mau berteman denganku setelah mengetahui siapa aku sebenarnya.